penyesalan

    Ta terasa waktu sudah di ujung tanduk, hanya tinggal hitungan bulan waktu yang tersisi. bukan tambah baik, bukan tambah ilmu dan bukan tambah kesolehan yang ku dapatkan, ta tau kenapa semua yang ada sekarang tinggalah sesal belaka, menyesali waktuku yang terbuang sia-sia selama dua tahun kebelakang.

0 komentar:

Teks Pidato (NSA)



Assalamualaikum Wr.  Wb
yang terhormat  Bapak/Ibu… dewan juri, yang kami hormati  para tamu undangan skalian, dan teman-teman pesera lomba yang berbahagia,
Pertama-tama marilah kita haturkan puja  puji syukur kehadiat Illahirabbi yang telah memberi nikmat serta karunia-Nya sehingga kita bias berkumpul di tmpat yang insya Allah penuh barakah, dan atas ridho dan karunia-Nya kita masih di beri nikmat islam,ihsan dan nikmat sehat. Serta masih bias bertatap muka pada acara ini.
Ta lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan besar kita, insan pilihan, pemimpin terbaik umat yakni habibana waa nabiyana Muhammad SAW. Berkat belaiu kita masih dapat merasakan nikmatnya Islam secara utuh.
Hadirin yang saya hormati..
Di indonesia kebiasaan membaca belum terlihat menggejala. Kebiasaan membaca hanya menjadi perilaku sebagian kecil para pelajar, sehingga kemampuan membaca pelajar indonesia menjadi rendah. Dan minat baca menjadi minim, Kondisi ini menyebabkan kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bangsa Indonesia yang mengakibatkan SDM di indonesia menjadi tidak kompetitif. Keadaan ini tentunya harus segera diatasi karena akan berpengaruh pada nasib masa depan bangsa indonesia. Karena kita ketahui, bangsa yang besar, bangsa Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan masih belum dapat di maksimalkan secara keseluruhan, bahkan pngelola SDM kita masih banyak dari tenaga asing dan ta sedikit kekyaan alam bangsa kita yang masuk ke dalam khas Negara asing. Ini disebabkan minimnya kaum terpelajar dan rendahnyatingkat pendidikan di Indonesia.
Kita semua tentunya tahu dan menyadari betapa pentingnya budaya membaca bagi masyarakat Indonesia, khususnya kita para pelajar, karena dengan membaca dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan keilmuan semakin menambah, apa lagi di zaman globalisasi seperti sekarang yang mana banyak di perlukan orang orang yang berpengetahuan luas dan ber wawasan tinggi untuk membangkitkan dan memajukan bangsa Indonesia menuju Indonesia yang maju, Indonesia adidaya dan menuju Indonesia cerdas. Untuk memcapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia ta mungkin terjadi jikalau kita para pemuda hanya berpangku tangan, bermalas-malasan dan ber hura-hura menghabiskan waktu berharga yang seharusnya untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Malah sebaliknya,
Dikarenakan minat baca masyarakat Indonesia sangatlah minim, baik pelajar maupun masyarakat umumnya, kebanyakan dari mereka telah merasa puas dengan apa yang telah mereka dapatkan seperti pangkat, pekerjaan, jabatan dan penghasilan, semua itu telah melalaikan masyarakat kita akan pentingnya budaya membaca dan tetap mencari ilmu, selain itu kita juga mengetahui di kalangan pelajar juga demikian, banyak diantara siswa-siswi yang mengisi waktu luanyanya seperti jam kosong hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat seperti tidur di kelas, ngotak ngatik teknologi seperti HP, bercanda ta karuan bahkan ta jarang pula yang menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang sangat tidak bermanfaat, seperti meroko dalam sekolah dan lain sebgainya. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan suatu perbuatan yang sangat amatlah merugi.

hadirin yang berbahagia…
Sekarang saatnyalah kita sadarkan, kita arahkan para generasi muda kita untuk selalu membudayakan gemar membaca, belajar, berdiskusi bertukar pikiran dan lain sebagainya. Hal seperti ini yang sangat mendukung bagi perkembangan dan kemajuan generasi muda bangsa kita, kita dapat memanfaatkan fasilitas, sarana dan prasarana sebaik-baik mungkin agar kelak kita ta merasa menyesal ketika tua kela. Banyak fasilitas yang dapat mendukung kemajuan paradigm,dan membangkitkan kaum terpelajar dari kalangan siswa-siswi yakni dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan rasa haus akan ilmu, karena perpustakaanlah jantung darisekolah.
 Perpustakaanlah sumber ilmu yang dapat kita serap selain bapa/ibu guru pada saat kegiatan belajar mengajar, ingatlah bahwa sebaik baik teman adalah buku, karena buku ta akan menyesatkan kita, takan menghianati kita, takan membuat kita menjadi pribadi yang bodoh, tetapi bukulah yang akan selalu memberikan informasi, membimbing kita dari yang tadinya tida tau menjadi tau, dari tadinya yang tida mengerti menjadi mengerti dan berkat bukulah ilmu dan wawasan kita semakin bertambah.
Saudara-saudari sebangsa dan seagama
Di zaman modern ini sudah tak sulit  bagi kita untuk menemukan ruang lingkup untuk menambah pengetahuan melalui membaca, karena hamper di setiap sekolah telah tersedia perpustakaan yang merupakan gudangnya ilmu, bahkan di took-toko buku sudah mulai tersedia tempat umum untuk membaca, jadi sudah ta da halangan bagi kita, karena sarana dan prasarana telah tersedia luas.
Tinggal bagaimana kita bias menumbuhkan minat baca, menumbuhkan minat baca tidaklah mudah perlu proses dan kebiasaan yang cukup lama, karena ta semua orang gemar akan membaca, mari kita bersama-sama mengawali, memempelopori dan menjadi  penggerak gemar membaca bagi saudara-saudara kita, khususya para generasi muda, para pelajar marilah kita manfaatkan semaksimal mungkin perpustakaan yang telah di sediakan, kita timba ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya melalui membaca, karena ta da waktu yang lebih baik lagi untuk memperdalam ilmu pengetahuan kecuali masa-masa remaja.
Dapat kita ketahui bersama Negara jepang, Negara yang ta seluas dan tasesubur Indonesia bahkan sumber daya alamnya masih jauh dari Indonesia, tapi mengapa mereka bias menjadi Negara yang yang maju, Negara yang perlu di perhitungkan perekonomianya dan teknologinya, Negara yang tanah-tanahnya menumbuhkan, Honda,Suzuki, dan berbagai lainya, marilah kita bercermin kepada mereka, Jepang seperti itu ta lain hanya karena factor gemar membaca, bangsa jepang dikenal dengan bangsa yang minat bacanya tinggi, bahkan di kendaraan umum sekalipunmasih menyempatkanmembuka buku.
Subhanallah,bagaimana andai pemandangan yang indah itu terjadi di Negara kita, bangsa Indonesia. Niscaya Indonesia akan menjadi Negara yang lebih maju dan lebih di perhitungkan di mata dunia
Saudaraku seiman dan seagama, manfaatkanlah waktu luangmu sebelum datangnya waktu sempitmu, waktu mudamu sebelum datangnya waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu dan hidupmu sebelum matimu.
Mungkin ta banyak kata yang dapat saya sampaikan lagi, ta banyak waktu yang aya miliki lagi, semuga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat khususnya bagi diri saya pribadi, umumnya bagi masyarakat yang hadir disini. Jikalu ada salah kata atau penyampaian yang saya berikan, semata-mata itu datangnya dari diri saya pribadi, dan kebenaran yang mutlak itu datangnya hanyalah dari Allah SWT semata,
Jazzakumullah khairan khasyiran
Wabilahitaufik wal hidayah wa salatul wal inayah
Ihdinassyiratal mustakim summasalamualaikum Wr. Wb
BY MIS

selamat buat Nurul Syifa Arifa atas prestasinya

0 komentar:

Hujan Turun Juga

matahari akhirnya meredupkan sinarnya, awan mulai gelap pekat bertanda rahmat Tuhan akan tiba. penantian cukup lama baru terbalaskan kian kini, panjatan do'a baru tersampaikan dan tiba saatnya, air turun dari langit bag barisan yang rapih nan rintik laksasana pasukan siap tempur. tetesan demi tetesan terdengar bag alunan melodi yang di mainkan sang maestro, mengguyur dan membasahi keringnya tanah dan menghilangkan dahaga bagi mahkluk hidup.

0 komentar:

NSA (Thanks :) )


0 komentar:

Hijab

          seorang muslim dan muslimah selalu di tuntut untuk menjaga aurat, baik kaum adam maupun kaum hawa. menjaga aurat tidak semudah dengan apa yang kita bayangkan, terlihat sepele cukup sulit untuk di kerjakan, terutama bagi kalangan kaum hawa. sering kita lihat di luar sana kesadaran pentingnya menjaga aurat kerap sekali dilalaikan terutama untuk berhijab, sudah jelas dalam firma-Nya yang artinya Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ’Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al Ahzab (33): 59], 

           ArtinyaDan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki- laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS.AnNur(24) : 31].
           
            Sabda Rasulullah shallallahu ’alahi wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ’Aisyah, (artinya) : ”Hai Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa/sampai umur, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.” Rasulullah Shallahllahu ’alaihi wassalam berkata sambil menunjukkan muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangannya sendiri. kita dapat menyimpulkan betapa penting dan sangat di anjurkanya berhijab bagi kaum hawa, berhijab belum tentu telah sempurna, penelitian survai menyatakan masih banyaknya kaum hawa berhijab tapi kelakuanya tidak mencerminkan hijabnya, ini yang sering membuat kita malu, bahkan mencoreng nama Al-Islam itu sendiri.

0 komentar:

Bunda

Tangan halus nan suci selalu kudapatkan
senyum tipis nan lepas sejukan hati damaikan jiwa
hadir dirimu berikan sejuta makna dalam jalan hidupku
peluk erat yang ta lepas oleh ruang dan waktu

 panjatkan do'amu tembus arsy Yang Maha Kuasa
ta pernah kudapati malaikat seperti dirimu
uluran tanganlu selalu kudapati di saat diri tertatih dalam sesak tangis rindu

ku arungi samudra dengan kasih dan ridhomu
titahmu kan selalu kupatuhi hingga ajal kan datang hampiri diri

0 komentar:

BEDAH BUKU




BEDAH BUKU
BY : M I S
Apresiasi identik dengan penghargaan, penilaian bahkan bisa dikaitkan dengan publikasi, seperti mengadakan pameran, pemasaran dan lain sebagainya, . Sebagai Siswa-siswi pembelajaran mengenai apresiasi harus di terapkan sejak dini, dengan apresiasi dapat membuat seseorang lebih giat dan bersemangat dalam berkarya.
Tindakan apresiasi telah di terapkan oleh siswa-siswi SMA A Wahid Hasyim yang telah di lakukan oleh anak-anak OBTP dan MPK, tepatnya hari Jumat, tanggal 8 Mei 2015 bertepatan di gedung Yusuf Lt 3, dengan diadakanya bedah buku “Santri Menulis Santri Juara”, yang di tulis oleh Rinaldiyanti Rukmana, Robi Gulam, Yekti Indriana Sari dan Widia Maulidia. Semua hasil tersebut tidak lepas dari bimbingan dan dukungan guru-guru terutama bapak Achmad Fuzi M.Si selaku Pembina yang telah mengantarkan siswa-siswinya menjadi juara di berbagai perlombaan.
Hal yang merupakan luar biasa, di usianya yang masih berilian, dengan kemampuanya mereka dapat membuat buku yang belum tentu dapat dilakukan oleh anak seusianya, bahkan mahasiswa sekalipun jarang yang memiliki keinginan yang kuat untuk memnbuat dan menerbitkan buku karanganya. Hanya mereka yang memiliki hati yang besar, kesabaran yang tinggi dan diiringi dengan kemauan yang kuat.
 Dalam acara tersebut turut mengundang penulis yang sudah masyur bapa Fathoni Mahsun sebagai pembangding dan pemberi motivasi kepada para Santri supaya bersemangat dalam berkarya. Acara bedah buku santi menulis santri juara dipimpin langsung oleh moderator yang luar biasa bapa Masyudi, dengan penampilanya yang dapat menarik perhatian penonton, membuat acara semakin meriah, dan terlihat tidak membosankan.
Peserta yang turut hadir dalam acara bedah buku mencapai kisaran ratusan anak, terutama dari bebagai santri dari pondok sekitar wilayah Tebuireng dan sisiwa-siswi dari beberapa sekolah. Dengan melihat banyak peserta yang menghadiri seminar dapat diketahui keinginan dan rasa ingin tau yang kuat dari peserta tentang kiat-kiat dalam membuat buku, karena banyak orang ingin membuat tapi tidak mengerti cara dan mengubur keinginan tersebut. Ke empat pembicara Rinaldiyanti Rukmana, Robi Gulam, Yekti Indriana Sari dan Widia Maulidia menyampaikan kiat-kiat perjuangan dalam menyusun buku dengan sangat bersemangat dan antusias.
Karena mereka ingin jejak langkahnya kelak dapat di lanjutkan oleh adek-adeknya agar  perjuangan mereka tidak putus sampai disini, dalam seminar bedah buku tersebut mereka mengatakan bahwa buku ini terbit atas usaha keras kami yang berusaha menerapkan lima prinsip dasar Tebuireng. Mereka juga mengakui bahwa prinsip Iklaslah yang paling sulit mereka terapkan dibandingkan dengan keempat prinsip yang lainya, selain itu bapa moderator juga berkata bahwa judul santri menulis santri juara adalah asli hak cipta milik Tebuireng yang mana nanti akan di kembangkan menjadi beberapa jilid, sehingga buku tersbut akan tetap hidup dan terus di publikasikan.
Di akhir penghujung acara bapa Fathoni Mashun juga berpesan kepada para santri, santri harus bias menulis apa lagi Santri Tebuireng harus bias, karena pondok Ini dulu di bangun oelh seorang penulis yang luar biasa yang karyanya masih bias dirasakan sampai sekarang seperti kitab adabul alim wal mutaalim, karangan KH  Muhammad Hasyam Asy’ari, dan KH Wahid Hasyim juga dulu seorang penulis, bahkan GusDur juga penulis yang handal yang karyanya selalu muncul di setiap kabar berita(Koran). Selain semua itu pengasuh kita sendiri KH Sholahhuddin wahid seorang penulis pula. Jadi kita sebagai santrinya jikalau tak bias mengikuti jejaknya akan rugi besar.
 Karena seandainya kita telah tiada tak akan ada lagi yang akan memperkenalkan dunia kepada kita, baik saudara tetangga, guru, keluarga bahkan pacar sekalian tidak akan sanggup mengenalkan dunia kepada kita, bahkan seiring berjalanya waktu mereka akan segera melupakan kita, dari beberapa ada satu yang dapat mengenalkan dunia kepada kita yaitu karya tulisan kita yang terus menerus di baca dan di terbitkan bahkan bias memberikan pelajaran yang berarti bagi orang lain..




BY : M I S
Apresiasi identik dengan penghargaan, penilaian bahkan bisa dikaitkan dengan publikasi, seperti mengadakan pameran, pemasaran dan lain sebagainya, . Sebagai Siswa-siswi pembelajaran mengenai apresiasi harus di terapkan sejak dini, dengan apresiasi dapat membuat seseorang lebih giat dan bersemangat dalam berkarya.
Tindakan apresiasi telah di terapkan oleh siswa-siswi SMA A Wahid Hasyim yang telah di lakukan oleh anak-anak OBTP dan MPK, tepatnya hari Jumat, tanggal 8 Mei 2015 bertepatan di gedung Yusuf Lt 3, dengan diadakanya bedah buku “Santri Menulis Santri Juara”, yang di tulis oleh Rinaldiyanti Rukmana, Robi Gulam, Yekti Indriana Sari dan Widia Maulidia. Semua hasil tersebut tidak lepas dari bimbingan dan dukungan guru-guru terutama bapak Achmad Fuzi M.Si selaku Pembina yang telah mengantarkan siswa-siswinya menjadi juara di berbagai perlombaan.
Hal yang merupakan luar biasa, di usianya yang masih berilian, dengan kemampuanya mereka dapat membuat buku yang belum tentu dapat dilakukan oleh anak seusianya, bahkan mahasiswa sekalipun jarang yang memiliki keinginan yang kuat untuk memnbuat dan menerbitkan buku karanganya. Hanya mereka yang memiliki hati yang besar, kesabaran yang tinggi dan diiringi dengan kemauan yang kuat.
 Dalam acara tersebut turut mengundang penulis yang sudah masyur bapa Fathoni Mahsun sebagai pembangding dan pemberi motivasi kepada para Santri supaya bersemangat dalam berkarya. Acara bedah buku santi menulis santri juara dipimpin langsung oleh moderator yang luar biasa bapa Masyudi, dengan penampilanya yang dapat menarik perhatian penonton, membuat acara semakin meriah, dan terlihat tidak membosankan.
Peserta yang turut hadir dalam acara bedah buku mencapai kisaran ratusan anak, terutama dari bebagai santri dari pondok sekitar wilayah Tebuireng dan sisiwa-siswi dari beberapa sekolah. Dengan melihat banyak peserta yang menghadiri seminar dapat diketahui keinginan dan rasa ingin tau yang kuat dari peserta tentang kiat-kiat dalam membuat buku, karena banyak orang ingin membuat tapi tidak mengerti cara dan mengubur keinginan tersebut. Ke empat pembicara Rinaldiyanti Rukmana, Robi Gulam, Yekti Indriana Sari dan Widia Maulidia menyampaikan kiat-kiat perjuangan dalam menyusun buku dengan sangat bersemangat dan antusias.
Karena mereka ingin jejak langkahnya kelak dapat di lanjutkan oleh adek-adeknya agar  perjuangan mereka tidak putus sampai disini, dalam seminar bedah buku tersebut mereka mengatakan bahwa buku ini terbit atas usaha keras kami yang berusaha menerapkan lima prinsip dasar Tebuireng. Mereka juga mengakui bahwa prinsip Iklaslah yang paling sulit mereka terapkan dibandingkan dengan keempat prinsip yang lainya, selain itu bapa moderator juga berkata bahwa judul santri menulis santri juara adalah asli hak cipta milik Tebuireng yang mana nanti akan di kembangkan menjadi beberapa jilid, sehingga buku tersbut akan tetap hidup dan terus di publikasikan.
Di akhir penghujung acara bapa Fathoni Mashun juga berpesan kepada para santri, santri harus bias menulis apa lagi Santri Tebuireng harus bias, karena pondok Ini dulu di bangun oelh seorang penulis yang luar biasa yang karyanya masih bias dirasakan sampai sekarang seperti kitab adabul alim wal mutaalim, karangan KH  Muhammad Hasyam Asy’ari, dan KH Wahid Hasyim juga dulu seorang penulis, bahkan GusDur juga penulis yang handal yang karyanya selalu muncul di setiap kabar berita(Koran). Selain semua itu pengasuh kita sendiri KH Sholahhuddin wahid seorang penulis pula. Jadi kita sebagai santrinya jikalau tak bias mengikuti jejaknya akan rugi besar.
 Karena seandainya kita telah tiada tak akan ada lagi yang akan memperkenalkan dunia kepada kita, baik saudara tetangga, guru, keluarga bahkan pacar sekalian tidak akan sanggup mengenalkan dunia kepada kita, bahkan seiring berjalanya waktu mereka akan segera melupakan kita, dari beberapa ada satu yang dapat mengenalkan dunia kepada kita yaitu karya tulisan kita yang terus menerus di baca dan di terbitkan bahkan bias memberikan pelajaran yang berarti bagi orang lain..


0 komentar: